Follow Through


Ikuti sampai tuntas...kata-kata tersebut saya rasa pantas untuk dikaji dan diikuti. Khususnya bagi seorang marketing.

Suatu ketika seorang marketing pernah menawarkan suatu produk kepada saya, singkat cerita sayapun menolak, dengan alasan saat ini masih belum memerlukan barang tersebut, uangnya masih dipakai kebutuhan lain dsb. Tetapi bagi mereka tidak ada kata menyerah....hohoho....bukan sombong sih tapi memang harus..hehehe.

Kita tidak boleh menjudge seseorang bila dia menolak membeli dari kita maka selamanya dia tidak akan pernah membeli dari kita, karena mungkin ada beberapa alasan :

1. Dia bukanlah penentu keputusan (mungkin Bosnya, istrinya, atau suaminya yang bisa menentukan).
Tetapi suatu saat bisa berbalik dialah yang menentukan produk tersebut akan dibeli atau tidak...Dunia berputar Gan!

2. Saat itu memang dia belum memerlukan...(bukan berarti selamanya dia tidak perlu), hanya saja timing yang tidak tepat bagi kita sewaktu menawarkan.

3. Dia tidak tahu bahwa sesungguhnya dia sangat memerlukan produk yang kita tawarkan, jadi tugas marketinglah menjelaskan dengan hati bahwa produk tersebut memang sangat dibutuhkan oleh customer, temukan need dari customer dan berikan solusinya.

Banyak cara dipakai untuk menjaring customer, kenalan, referensi adalah beberapa diantaranya, dan juga bermain strategi market di ceruk-ceruk pasar/niche yang banyak diburu dan unik, begitu marketing mendapatkan pasar/target consumer maka dibuatlah strategi agar calon customer tidak lari, dengan jalan menawarkan sesuatu yang lebih, service excellent, bonus-bonus agar customer puas dan nantinya bila mau membeli langsung teringat kepada satu nama saja bukan nama yang lain.

Follow through...ikuti sampai tuntas, jangan mudah menyerah, inilah yang saya tangkap dari kegigihan marketing baik Online Marketing maupun Offline Marketing, follow up customer menjadi bagian rutin dari aktivitas mereka, baik menggunakan teknik kunjungan rutin, auto responder dsb, demi mendapatkan hasil yang maksimal. Serta bagaimana maintenance customer atau prospect agar membeli dari mereka.

Sehingga terjalin hubungan yang kuat antara penjual dan pembeli. Karena sebetulnya menjual yang baik adalah menjual dengan hati, bagaimana kita mengetahui kebutuhan dari customer dan memberikan solusi yang terbaik buat customer, sehingga customer tidak melirik atau bahkan berpaling kepada yang lain.

Selamat menjual dengan hati.

Salam EPOS
Masstyo

Bookmark and Share

11 comments:

    hello mas -
    subhanallah.. pagi pagi saya blogwalking bertemu blog yang mantabbb ini...
    langsung saya bookmark ya....
    izin menimba ilmu disini mas....


    semangat ya......

     

    berkunjung balik mas, salam kenal dari lumajang.
    woww blognya bagus bener nih...template nya kerennn

     

    This comment has been removed by a blog administrator.

     

    Mas Andrik matur nuwun rawuhnya...gak bisa suguhin apa apa nih...terima kasih pujiannya...template asal comot mas..belum mampu yang berbayar...

     

    @andry sianipar ...Alhamdulillah kalau bisa bermanfaat mas, timbanya ada di dekat sumur mas...hehehe..rumahnya dan perabotannya acak-acakan mas...maklum baru dibangun rumahnya, bangun sendiri lagi.Terima kasih sering2 main yah..

     

    akhirnya sempat juga bertamu ke blognya mas andik
    blognya bagus mas
    sampai saya gak mampu komen :D

    btw trims sudah mampir
    semoga sukses ya mas

     

    @Iwan Kus wah sama senior jadi sungkan...mas Iwan makasih mas sudah mampir...saya suka kalu banyak tamu...jadi barokah katanya..

     

    Wah, ternyata tetap kudau dikejar terus yak, jangan sampe menyerah, mungkin seperti filsafat jago mengejar ayam betina apa nggak, dikejar terus tentu nantinya ayam betinanya nyerah sendiri pasrah di pojokkan... hehehhe
    maaf neh agak nggak nyambung... he...
    ehm tentang replyan komentar yang langsung ada di bawahnya coba anda ke tempatnya mas doyok.co.cc, disana ada tutorialnya mas...

     

    intinya pantang menyerah ya mas...

     

    Dalam hal apapun jikalau dilakukan dengan sepenuh hati hasilnya lebih memuaskan...dalam hal menjual juga..

    Menulis di blog jika dgn sepenuh hati ya kek gini ini...
    Hampir bingung mau komeng apa'an wkwkwkwkwkk. . .

    Tak tunggu di dot com mas. Action Now

     

    Klo dalam MLM dulu yg pada nolakin itu jgn dibuang dari list. 6 bulan lagi santroni, kebanyakan sih berubah pikiran.

    Kalau di internet marketing sendiri, kita bisa manfaatkan autoresponder untuk listbuilding. Selain email follow up series, mereka yg masuk list sewaktu2 bisa ditawarkan kembali.

    Ketika sudah berubah pikiran, disanalah kita berpeluang mendapatkan deal. Tapi jangan kebanyakan promo :D

     

Post a Comment