SALESMAN…? GA MAU AH…!!

Seringkali jawaban semacam itulah yang kita temukan bila ada tawaran bekerja sebagai salesman atau marketing, atau “aku ga bisa ngomong” ( …..tapi bukan bisu kan…he he he ). Salesman sampai saat ini masih dipuji-puji sebagai ujung tombak perusahaan, tidak ada perusahaan yang maju tanpa salesman yang handal. Namun kata “ujung tombak perusahaan” ini tidak menjadi daya tarik bagi sebagian besar orang.

Pekerjaan sebagai salesman adalah pekerjaan paling akhir yang diambil orang ketika mencari kerja. Kalau saya boleh katakan sangat sedikit sekali orang yang bercita-cita menjadi seorang salesman, terbersit pun kadang tidak. Bahkan orang tua tidak akan menyekolahkan anaknya ke sekolah salesman jika ada, dengan alasan tidak ingin anaknya menjadi orang yang tidak dikehendaki untuk ditemui. Anda sendiri mungkin juga termasuk orang yang tidak ingin berurusan dengan salesman.

Banyak cara orang menghindar bila ingin ditemui salesman, ada yang berpura-pura meeting, sibuk bahkan alasan pergi ke luar kota. Sungguh sangat disayangkan kehadiran seorang salesman tidak hanya dianggap mengganggu tetapi juga membuat orang menjadi tidak jujur…

Sebagian orang tidak mau berurusan dengan polisi maupun petugas pajak, tetapi sebagian besar orang juga tidak mau berurusan dengan salesman. Alasan penghasilan tetap dan basah mungkin adalah alasan kenapa orang tua masih mau menyekolahkan anaknya untuk menjadi polisi dan petugas pajak dibanding menyekolahkan anaknya menjadi salesman yang dianggap gajinya tidak menentu dan di benak orang, salesman hanya perlu keahlian membujuk prospek. Itulah sebabnya kurva demand dan supply salesman terdapat excess yang cukup besar.

Membajak seorang salesman juga tidak mudah, seorang salesman terbaik di perusahaan cenderung komisinya sudah tinggi. Mereka sudah mengenal dengan baik pasar dan pelanggan sehingga mereka cenderung sudah stabil penghasilannya. Di sisi lain turn over yang tinggi juga membuat perusahaan mempertahankan salesman-salesman terbaik mereka untuk terus berjualan, ibaratnya tidak ada waktu istirahat untuk tidak berjualan. Sangat jarang kesempatan untuk ikut seminar atau workshop ke luar, kecuali pelatihan yang bisa membuat revenue mereka berlipat-lipat dan juga pelatihan motivasi untuk menjaga semangat mereka terus berkobar.

Salesman atau menjual dimanapun selalu dibutuhkan, dalam bekerja apapun juga diperlukan kemampuan salesmanship. Bagaimana kita menjual ide, gagasan dan strategi–strategi hasil buah pikiran kita kepada atasan/perusahaan tempat kita bekerja, yang tentunya juga akan meningkatkan kredibilitas kita di mata perusahaan.

Seringkali seorang salesman/penjual/pedagang mempunyai income yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja kantoran biasa, secara karir juga akan lebih cepat naik posisi. Karena perusahaan lebih memilih mempertahankan seorang salesman dengan kemampuan salesmanship yang tinggi dibandingkan mempertahankan karyawan biasa karena revenue perusahaan adalah dari seorang salesman.

Jadi salesman bukanlah pekerjaan yang hina, salesman adalah bisa diibaratkan nyawa bagi orang-orang yang bekerja di posisi lain diperusahaan, semuanya sama-sama penting.

Jadi apakah anda masih bimbang memilih menjadi salesman atau bekerja sebagai pekerja kantoran biasa?


Salam,
Masstyo

Bookmark and Share

7 comments:

    Profesi Marketing dan berhubungan dengan penciptaan angka-angka penjualan adalah bidang paling berprospek. Hal ini dapat dipahami sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka sebagai ujung tombak perusahaan.

    Beberapa posisi penting juga umumnya dipercayakan kepada mereka yang memiliki latar belakang marketing.

     

    betul mas Agus, marketing adalah pondasi penting bagi kemajuan perusahaan, tetapi bukan berarti yag lain tidak penting lho..

     

    padahal 9 dari 10 pintu rejeki datangnya dari berjualan

     

    Betul Mas Ahmad Im-bisnis, tapikenapa yah banyak yang masih tetep berebut jadi PNS/karyawan bayaran...(sementara masih termasuk Saya...hehehe)

    Salam perubahan Mas. matur nuwun rawuhnya di rumah saya.

     

    @Agus Siswoyo betul betul betul...tanpa tenaga penjual,,,apalah yg akan dilakukan...mau produksi terus tanpa disalurkan? karena itu saya selalu bilang ke anak didik, kalian mesti coba menjadi sales selagi bermimpi mempunyai perusahaan :)

     

    karena pernah mengalami menjual langsung, maka saya sangat menghargai sales yang lagi promo,,,sampe sering jadi "korban" hehehe,,,ga tega kalau ga beli

     

    Jadi inget pernah jadi salesman...
    Walau bukan kerjaan utama...
    Hehehe

    tapi masih kategori ecek-ecek...
    Tpi sudah tahu gmana rasanya berjuang di lapangan....

    Jadi kalo ada sales dtg k rmh jadi gk tega'an sama kek bunda...

     

Post a Comment